Jumat, 11 Maret 2011

PUBLIC RELATION AND TABLE MANNER

BAB I
PUBLIC RELATION

A. PUBLIC RELATION PREVIEW
Definisi Public Relation merupakan keseluruhan atau segenap upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good will), dan saling pengertian antara suatu organisasi atau bahkan diri manusia pribadi dengan segenap khalayaknya.
Upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan ini mengandung makna adalah suatu rangkaian kegiatan yang diorganisasikan sebagai rangkaian kampanye atau program terpadu yang berlangsung secara berkesinambungan.
Sedangkan tujuan utama dalam ke-PRan adalah membangun dan memelihara saling pengertian baik natara individu pribadi dengan khalayak umum, atau antara sebuah instansi dengankhalayak umum.

B. PROFESI PUBLIC RELATION DALAM DUNIA KERJA
Profesi yang berkembang dalam dunia Public Relation di masa kini sangatlah berkembang dan variatif. Profesi yang bisa dikembangkan dengan dasar ilmu Public Relation antara lain adalah:
1. Akademisi (pengajar maupun dosen PR)
2. Konsultan Public Relation (Praktisi PR )
3. In House Public Relation (Staff PR di sebuah lembaga, institusi, maupun instansi)

C. PELUANG DALAM PUBLIC RELATION
Peluang kerja di bidang Public Relation di masa yang sangat komplek ini sangatlah luas. Beberapa analisa di bawah ini, antara lain:
1. Corporate Public Relation
2. Marketing Public Relation
3. Press Relation
4. Community Development
5. External Relation dan Internal Relation
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial serta kepedulian terhadap lingkungan sekitar, biasanya sebuah instansi tertentu menyelenggarakan kegiatan tertentu sebagai contoh :
a. The Sunan Hotel Solo merancang program Corporate Social Responsibility (CSR) yang mengambil tema ‘The Sunan Hotel Solo Peduli Pendidikan”. Program CSR ini berupa aksi pengecatan gedung sekolah SD Negeri Jajar 1 yang berlokasi di Jl Basuki Rahmat 49 Solo.
b. Selain bertujuan untuk menunjukkan kepedulian sosial perusahaan, Program ini juga dimaksudkan untuk menyambut peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus yang ke – 64.
c. Pelatihan Hotel Public Relation secara gratis kepada mahasiswa jurusan komunikasi dari 3 perguruan tinggi di Jawa Tengah yaitu Universitas Sebelas Maret Solo, Universitas Muhamadiyah Surakarta, dan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang terselenggara di The Sunan beberapa waktu yang lalu.
6. Promotion


D. KEMAMPUAN PUBLIC RELATION
Kemampuan yang wajib dibangun dan yang terlibat di bidang Public Relation, dibagi menjadi 2 klasifikasi besar, yaitu:
1. Kemampuan Teknis
Kemampuan Tehnik dalam PR meliputi:
1) PR Writing
2) Komunikasi Visual
3) Bahasa Inggris
4) Informasi Teknologi
2. Kemampuan Non-Tehnis
Kemampuan Non-Tehnik dalam PR merupakan potensi seseorang yang berasal dari bakat dan kualitas pribadi. Beberapa contoh kemampuan non tehnis dalam PR antara lain adalah; komunikatif, ekstrover, kemampuan berorganisasi yang baik, pekerja keras (hard worker), menyukai travelling, berpenampilan rapi, banyak kontak dengan relasi, memiliki kepekaan, kemampuan menganalisa baik, inovatif, enterprenership, dll.

E. DUNIA PUBLIC RELATION MASA KINI DAN TANTANGANNYA
Dunia PR di masa kini terkadang berjalan secara tidak lancar dalam praktek di lapangannya. Dunia PR juga berjalan bukan tanpa sebuah tantangan dalam pelaksanaannya. Beberpa tantanagn yang sering dihadapi oleh praktisi PR di lapangan antara lain adalah:
1) Harus menguasai disiplin ilmu non PR seperti Advertising (periklanan), Media, Marketing, Visual Communication.
2) Aktif dalam organisasi atau forum PR.
3) Mampu memanfaatkan internet ataupun era-cyber.

F. SOCIAL MEDIA DALAM PUBLIC RELATION
Media berita yang mampu dipakai dalam dunia PR sangat lah bervariarif di jaman yang serba ber-IT ini. Macam-macam media social tersebut antara lain meliputi:
1) PERS
Pers baik nasional maupun lokay yang bisa berupa koran maupun majalah, jurnal perdagangan dan tehnik, jurnal bisnis dan profeional.
2) TELEVISI
Siaran televisi satelit maupun kabel baik dalam bentuk BBC, Komersial, maupun Satelit dalam skop nasional dan regional.

3) RADIO
Media audio ini (siaran radio) baik skop nasional, regional, dan lokal.
4) EKSHIBISI/promosi pameran
Para promoter menggunkan pameran ini sendiri sebagai PR dalam rangka memberitaukan pesan-pesannya kepada khalayak. Dalam wujud pameran produk dalam skop nasional, regional, dan lokal., yang berupa perdaganag dan tehnik, bisnis dan professional, dll.
Jenis-jenis Ekhsibisi natara lain:

a. Public Exhibition
b. Trade Exhibition
c. Ourdoor Exhibition
d. Private Exhibition
e. Overseas Trade Fair
f. Joint Ventures
g. Mobile show
h. Portable Exhibition
i. Small Exhibition
j. Shopping weeks
k. Special Exhibition

5) IT MEDIA
IT media di masa ini sangatlah banyak, antara lain: friendster, facebook, twitter, foursquare, blog dll.
6) FOTOGRAFI
Fotografi merupakan salah satu aspek penting dalam dunai PR. Karena untuk setiap informasi PR sangat perlu didukung oleh ilustrasi gambar.


BAB II
TABLE MANNER

Dalam kegiatan ini, penyambutan oleh pihak hotel cukup hangat, mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil berdasarkan meja jamuan makan malam di sana, dan masing-masing kelompok dipandu oleh 2 (dua) orang staff senior The Sunan Hotel Surakarta.

A. Definisi Table Manner
Table Manner yang merupakan bagian dari pengetahuan standar setiap orang adalah serangkaian aturan atau cara makan dan berperilaku di meja makan, yang biasanya diberlakukan dalam sebuah jamuan makan dalam urusan formal atau resmi. Misalnya jamuan makan dalam kontek pekerjaan atau bisnis.
Hal ini sangat penting dipelajari, karena tidak hanya bahasa saja yang menunjukkan budaya seseorang, namun tata cara makan pun sekarang juga mampu sebagai identitas kebudayaan seseorang.
B. Tata Cara Mendasar dalam Table Manner
Tata cara Table Manner sangat bervariatif dan biasanya berbeda di setiap Negara. Aturan-aturan pokok tata cara di meja makan ini terdiri atas 3 yang utama yakni, pertama sebelum makan, kedua tata cara menggunakan perlengkapan makan, dan yang ketiga saat makan sedang berlangsung.
1. Sebelum Makan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalm Aturan table Manner khusunya pada saat sebelum makan, meliputi antara lain adalah:
a. Pastikan tempat dan jenis undangan makan yang akan Anda datangi, hal ini untuk menyesuaikan busana yang hendak Anda kenakan. Apakah sifatnya formal, ataupun santai dengan busana casual. Meskipun Anda penggemar berat asesori berupa topi, hindarkan penggunaan topi ini selama makan siang ataupun malam yang resmi.
b. Tanyakan kepada tuan rumah maupun pengundangtentang posisi tempat duduk Anda, apakah bebas, ataukah ditentukan. KetikaAnda sudah duduk, dan ada tamu lain yang datang maka Anda cukup mengangguk memberi hormat, siapapun tamunya, apakah itu pria maupun wanita. Sementarauntuk tata cara Amerika, para pria harus berdiri apabila ada tamu wanita yang hadir ataupun meninggalkan meja makan.
c. Doa maupun sepatah sambutan dan ucapan dari pihak pengundang biasanya dilakukan sebelum acara makan dimulai. Toast pun takjarang dijadikan awal pembuka acara makan.
d. Tidak memulai makan sampai semua tamu hadir, dan makanan tersaji lengkap di depan masing-masing tamu, dan mereka sudah mengambil makanan di atas piring masing-masing. Atau juga sebelum tuan rumah mempersilakan. Aturan Amerika lebih ketat, semua akan mengambil sendok dan garpunya apabila tuan rumah sudah melakukannya terlebih dahulu.Selalu letakkanserbet kain yang tersedua di pangkuan Anda, jangan tempatkan di dadaAnda.

2. Penggunaan Peralatan = Makan
Di bagian ini merupakan tata cara bagaimana kita menggunakan 1 set perlatan makan selama acara jamuan makan berlangsung:
a. Satu set peralatan makan berupa garpu, sendok, pisau biasanya tersedia di masing-masing hadapan Anda. Bentuk dan ukurannya beragam, dibedakan atas jenis makanannya, apakah itu untuk hidangan pembuka (appetizer), hidangan utama (main course) ataupun untuk hidangan penutup (dessert).
b. Tidak perlu cemas untuk salah penggunaan, karena biasanya untuk hidangan pembuka dan penutup, perlengkapannya lebih kecil dari hidangan utama. Yang terkecil ukuran sendok, pisau dan garpunya adalah untuk hidangan penutup.
c. Beberapa tuan rumah maupun rumah makan biasanya menyusun peralatan makan ini dengan cara meletakkan peralatan terluaruntuk hidangan pembuka, lalu hidangan pembukanya dengan peralatan di bagian susunan tengah, dan bagian terdalam sisi kanan dan kiri piring Anda adalah alat untuk menikmati hidangan penutup. Sementara apabila di restoran tertentu, peralatan yang diletakkan di meja hanya untuk hidangan utama, sementara peralatan untuk hidangan pembuka dan penutup akan disajikan bersamaan = dengan=20 penyajian hidangannya.
d. Demikian juga untuk gelas yang tersedia di depan Anda, apabila tersedia lebih dari satu, maka kemungkinan besar salah satunya adalah gelas untuk wine. Apabila wine disajikan oleh pramusaji, maka Anda cukup mengatakan pada pramusaji apabila Anda ingin meminumnya, dan pramusaji akan langsung menuangkannya pada gelas wine yang tersedia. Biasanya=20 gelas wine paling dekat dengan piring Anda, dan gelas air putih berada di sebelah kirinya. Sementara untuk cangkir kopi maupun teh berada di sebelah kanan perlengkapan makan yang sudah disetting.
e. Serbet memang disediakan untuk mencegah pakaian Anda terkena noda makanan yang jatuh. Karena itu, letakkan di pangkuan Anda. Cara meletakkannya, sisakan dan lipatlah serbet ke dalam kurang lebih dengan lebar 5 cm. Serbet juga bisa digunakan untuk membersihkan sudut bibir yang terkena remahmakanan. Namun, jangan digunakan untuk mengelap gigi atau lipstik.

3. Selama Makan
Beberapa di bawah ini merupakan aturan selama jamuan makan berlangsung, yang meliputi:
a. Jika hidangan tersaji di depan meja dan Anda harus bergantian mengambilnya, maka pastikan Anda tidak menumpuk semua makanandalam satu waktu.
b. Sementara apabila dihidangkan satu persatu, maka pastikan juga Anda memberikan informasi yang jelas atas hidangan yang ditawarkan. Jika Anda berkenan Anda bisa mengatakan, please (Ya) dan pramusaji akan meletakannya di piring Anda, atau, thank you (Tidak, terimakasih), maka makanan itu tidak akan ditempatkan di = piring Anda. Jangan asumsikan jawaban Anda dengan menggangguk atau menggeleng, karena pramusaji bisa salah menterjemahkannya.
c. Untuk memotong roti (yang menjadi teman makan sup), jangan menggunakan pisau. Gunakan jari-jari Anda. Potong dengan ukuran yang sesuai untuk langsung dimakan. Jika ingin memberinya mentega, oleskan mentega pada potongan yang akan disuapkan ke mulut. Untuk sandwich atau roti bakar, Anda boleh memotongnya dengan pisau.
d. Saat menikmati steak, pisau dan garpu tidak dipegang dengan cara seperti memegang sendok dan garpu. Peganglah pisau dan garpu dengan telunjuk tangan berada di atas. Dengan cara ini, tekanan pisau dan garpu ke daging lebih kuat. Dan yang tidak kalah penting, jangan menunjuk-nunjuk lawan bicara ketika tangan masih memegang pisau.
e. Cicip makanan terlebih dahulu sebelum menambahkan garam ataupun merica ke makanan Anda. Jika ada tamu lain disebelah Anda meminta tolong untuk mengulurkan garam atau lada, maka pastikan set bumbu ini (keduanya) Anda ambilkan. Biarkan tamu tersebut memilih sendiri bumbu tambahannya, dan Anda tidak perlu menerka-nerka yang mana botol garam, dan mana pula yang lada.
f. Menikmati sup dan makanan lain hendaknya jangan sampai berbunyi mengecap ataupun suara menyeruput keras dari mulut Anda. Meskipun di beberapa negara lain mengeluarkan bunyi-bunyian dari mulut saat makan di anggap sebagai bagian dari penghormatan.
g. Sup atau nasi yang masih panas, biarkan makanan dingin tersebut dingin dengan sendirinya. Hal yang tabu jika kita mendinginkannya dengan cara meniupnya. Untuk kuah sup, boleh ditiup sebentar setelah disendok dan didekatkan ke mulut.
h. Jangan memuntahkan makanan (entah karena rasanya tidak enak atau ada duri ikan di dalamnya) ke serbet makan. Ambil makanan tersebut dengan sendok atau garpu, lalu sisihkan di pinggir piring Anda.
i. Jangan berbicara ketika mulut Anda sedang penuh makanan. Hal yang pamali juga berbicara ketika mulut kita penuh dengan makanan. Selain makanan bisa meloncat ke luar, apa yang Anda ucapkan pun kurang jelas didengar.
j. Sampaikan kata Excuse me, (Permisi), ketika Anda meninggalkan meja untuk menuju restroom sejenak.
k. Jangan menggunakan handphone Anda untuk bertelepon ria atau ber-sms, selama acara makan berlangsung. Apabila mendadak=20 ada panggilan penting, maka Anda harus undur sejenak dari meja makan tersebut.
l. Bila di Amerika akhir makan ditandai dengan meletakkan peralatan makan di samping kanan piring dengan caramenelungkupkannya, maka di Indonesia, Anda tetap bisa meletakkan di atas piring Anda, dan memberitahukan pramusaji untuk membereskan dan mengambil piring dan peralatan tersebut.
m. Tidak meletakkan sampah makanan seperti tulang atau cangkangkepiting- di atas meja makan. Mintalah piring kosong pada waiter untuk menaruh tulang atau sisa makanan.


BAB III
PENUTUP
(KESIMPULAN DAN SARAN)

Program Kuliah Praktik ini bertujuan untuk memberikan pengalaman nyata bagi mahasiswa Public Relation dan kaitannya dengan Table manner Cource.
Dan sebagai tradisi dari UNISRI sendiri untuk menyebarkan tentang ’virus Public Relation’ ini bagi UNISRI, karena kegiatan ini merupakan kegiatan yang rutin, kegiatan yang telah membiasa di UNISRI ini. Public Relation ini tidak hanya milik dunia FISIP atau jurusan-jurusan ilmu komunikasi semata, namun skill Public Relation ini terbuka dan bermanfaat bagi semua aspek ilmu dan bidang.
a. Diharapkan setelah mengikuti ini, mahasiswa mampu menarik sebuah hubungan dan mmpraktekannya tentang kebijakan-kebijakan Public Relation baik dalam kontek kerja dan kontek diri sendiri. Diharapkan mahasiswa mampu memahami korelasi membangun reputasi sebuah perusahaan dan membangun reputasi diri sendiri (Personal Branding). Setidaknya setiap mahasiswa mampu mempublic-relation kan image dirinya sendiri terhadap khalayak umum. Sehingga mahasiswa mampu mengexplore kelebihan dan kekurangan dirinya sendiri, sehingga konsep diri mereka baik.
b. Setelah mengikuti kegiatan ini diharapkan mahasiswa mampu menerapkan etika atau tata cara jamuan makan ala internasional, sehingga ketika mahasiswa telah terjun ke dunia kerja mereka bisa membawa diri dan menyelaraskan diri dengan etika kepribadian yang menunjang pekerjaan mereka kelak.
Sebagai bentuk apresiasi dari pihak The Sunan Hotel, masing-masing peserta/mahasiswa mendapatkan sertifikat keikutsertaan. Kesimpulannya dari kegiatan ini adalah kegiatan semacam ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa UNISRI dalam memperluas wawasan mahasiwa dan hendaknya semakin ditingkatkan ke depannya.
BAB IV
REFERENCES

Jefkins, Frank. 2002. Public Relation. Edisi kelima. Erlangga, Jakarta
www. Wikipedia.com/table manner.com (diakses pada tanggal 16 Oktober 2010)
www. Wikipedia.com/public relation.com (diakses pada tanggal16 Oktober 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar